Jumat, 27 November 2009

price pocari sweat

Pasar minuman isotonik mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan beberapa tahun terakhir. Kami melihat ada peluang di kategori ini, khususnya pada segmen yang tidak terlayani oleh Pocari Sweat,” ungkap Harry Sanusi, CEO Kino. Dia menambahkan, Pocari yang dipasarkan dengan harga Rp 3.500-an tidak bisa menjangkau konsumen menengah-bawah. “Segmen pasar itulah yang kami bidik”

Berkaca pada kesuksesan Extra Joss pada tahap awal, Kino pun meluncurkan produknya dalam bentuk serbuk dan dikemas dalam sachet. “Ini dimaksudkan untuk menekan cost, sehingga harga jual produk bisa ditekan. Kami mematok harga jual Rp 1.000/sachet,” ujar Harry. Apalagi konsumen juga sudah teredukasi oleh produk-produk minuman energi yang juga menggunakan kemasan sachet dan dalam bentuk serbuk.
Sama halnya dengan Kino, Dankos pun menempuh cara yang sama, yaitu menggunakan kemasan  sachet dan dipasarkan dengan harga Rp 1.000/sachet. Bedanya, Dankos memadukan produknya dengan minuman energi, sehingga konsumen tidak hanya memperoleh manfaat dari isotonik, tapi juga dapat memulihkan stamina.

Demikian pula dengan Mizone dan Zporto yang menambahkan unsur vitamin C dalam produknya. Namun, kedua produk ini menggunakan kemasan botol, dan dipasarkan dengan harga yang relatif lebih murah dibanding Pocari Sweat. Hanya Optima Sweat yang jelas-jelas meniru Pocari, yaitu menggunakan kemasan kaleng (juga dengan warna biru), dan harga jualnya pun tak berbeda dari Pocari.

0 komentar: